
Membentuk Karakter Siswa SMK Melalui Pendidikan Berbasis Ketarunaan
Oleh : Sulistiowati, S.Pd
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
akhir-akhir ini tengah mendapat banyak sorotan. Hal ini bukan saja karena SMK
dituding penyumbang banyak pengangguran terbesar di Indonesia, melainkan karena
ada beberapa insiden kekerasan yang di lakukan oleh siswa SMK. Salah satu
strategi untuk mengatasi dan mengurangi masalah ini dengan cara memberikan
pendidikan karakter melalui program ketarunaan.
Secara umum, pendidikan mengacu pada upaya mengembangkan
watak,kemamampuan,kecerdasan seseorang melalui proses pembelajaran dan
pelatihan. Tujuannya agar seseorang itu dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri
maupun lingkungan sekitarnya.
Pendidikan karakter atau character education adalah bentuk pembelajaran
yang bertujuan untuk menumbuhkan keterampilan sosial dan rasa empati pada siswa
agar tidak tumbuh menjadi siswa yang apatis, serta pendidikan karakter ini juga
bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan dalam mengelola rasa emosional.
Pendidikan karakter harus di ajarkan kepada anak sejak usia dini,baik melalui
lingkungan sekolah maupun lingkungan sekolah.
Implementasi pendidikan karakter dalam lingkungan sekolah salah satu nya
melalui pendidikan ketarunaan atau semi militer dengan menganut beberapa unsur
kemiliteran. Keberhasilan dalam melaksanakan program ketarunaan ini membutuhkan
kerjasama dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa,
orang tua, serta institusi terkait.
Tujuan dari pelaksanaan pendidikan ketarunaan di SMK
1.
Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan
semangat patriotisme.
2.
Mengembangkan kematangan berpikir,
bersikap, dan berperilaku.
3.
Melatih peserta didik untuk memenuhi
standar industri.
4.
Membentuk mental, fisik, serta tanggung
jawab.
Berdasarkan pengalaman pribadi penulis program ketarunaan dilakukan
dalam seminggu, serta ada beberapa hal yang dilatih dalam program ketarunaan
yaitu:
1.
Taruna/taruni dilatih dalam
mempergunakan waktu dengan baik. Semua taruna/taruni harus datang ke sekolah
tepat waktu. Jika ada keterlambatan taruna/taruni akan mendapatkan hukuman
berupa push up dan muka yang di coret menggunakan cream wajah berwarna hijau.
Selain itu taruna/taruni juga dilatih mempergunakan waktu makan dengan baik,
waktu untuk makan hanya diberikan 5 menit, jika makanan yang di bawa tidak
habis maka teman se kompi harus saling bantu menghabiskan. Menu makanan yang
dibawa pun sudah di tentukan oleh pelatih sebelum program ketarunaan
dilaksanakan.
2.
Dispilin dalam beribadah. Bagi
taruna/taruni yang beragama islam diwajibkan untuk sholat secara berjamaah.
3.
Taruna/taruni dilatih baris-berbaris
untuk membentuk disiplin dan kerjasama antar taruna/taruni dalam satu kompi.
4.
Kepemimpinan. Dalam hal ini
taruna/taruni dilatih mandiri, mempunyai inisiatif serta mampu memimpin dan
mengambil keputusan dengan baik.
5.
Etika dan tata krama. Semua
taruna/taruni harus mempunyai tata krama dalam berbicara maupun berperilaku,
yang bertujuan untuk membentuk sopan santun.
Oleh karena itu, sekolah diharapkan dapat menekankan kesadaran serta
pemahaman akan penting menjaga kesehatan dan mempersiapkan seluruh peserta
didik sebaik mungkin dengan persyaratan dasar yang diperlukan untuk bekerja.
Pemerintah didorong untuk mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan SMK untuk
melakukan pengembangan karakter melalui pelatihan taruna setidaknya sekali
dalam setahun.
PROFIL
